Dokter Inggris Ungkap Penderitaan Warga Gaza, Sebut Penembakan Anak-Anak oleh Israel Sebagai Sasaran Tembak Jitu

Malang Kini – Dokter spesialis bedah asal Inggris, Nizam Mamode, baru saja kembali dari misi kemanusiaannya di Rumah Sakit Nasser, Gaza. Pada Selasa, 12 November 2024, Mamode berbagi pengalamannya di hadapan Komite Pembangunan Internasional (IDC) di Parlemen Inggris mengenai situasi kemanusiaan yang mencekam di Gaza. Selama sebulan bertugas dari pertengahan Agustus hingga September 2024, Mamode menyaksikan sendiri kekejaman perang yang dialami oleh warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak.

Mamode menggambarkan dengan jelas bagaimana banyak anak-anak yang menjadi sasaran tembak pasukan Israel, dengan luka tembak langsung di kepala mereka. “Kami melihat anak-anak dengan luka tembak di kepala, satu tembakan di kepala. Tidak ada luka lain. Jadi jelas, mereka sengaja menjadi sasaran tembak jitu Israel,” katanya. Ia menambahkan bahwa situasi tersebut terjadi secara rutin setiap hari, menunjukkan betapa terorganisir dan terarahnya serangan terhadap warga sipil, terutama yang tidak memiliki kemampuan untuk membela diri.

Selain anak-anak, Mamode juga melaporkan tingginya jumlah wanita yang menjadi korban, dengan sekitar 60% hingga 70% pasien yang dirawat di Rumah Sakit Nasser adalah wanita dan anak-anak. Selama berada di Gaza, Mamode menyaksikan pemboman di tenda-tenda pengungsian yang diikuti oleh serangan udara dari drone quadcopter yang menembaki warga sipil, termasuk anak-anak. “Tidak ada tempat yang aman, bahkan untuk mereka yang berada di pengungsian,” ujarnya.

Dalam sesi yang penuh emosi tersebut, Mamode ditanya tentang apakah dia menganggap apa yang ia lihat di Gaza sebagai genosida. Dengan tegas, Mamode menjawab bahwa sulit untuk menemukan kata lain yang lebih tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi. “Saya rasa rakyat Palestina merasa itu adalah genosida yang sedang terjadi pada mereka, dan ada perasaan pasrah bahwa mereka semua hanya menunggu kematian, tanpa ada kesempatan untuk melarikan diri,” jelasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi betapa tragis dan terdesak keadaan yang dialami oleh warga Gaza, yang terus menjadi korban dari serangan militer yang tidak memandang usia atau status.

Mamode juga menanggapi klaim tentara Israel mengenai penyebaran selebaran peringatan kepada warga untuk mengungsi sebelum serangan dilakukan. Menurutnya, sebagian besar korban berasal dari wilayah yang seharusnya tidak menjadi sasaran, seperti Zona Hijau, yang selama ini dianggap sebagai area aman. Banyak warga yang tidak menerima peringatan apapun dan tidak memiliki waktu untuk melarikan diri. “Tidak ada peringatan sama sekali bagi mereka,” tegas Mamode.

Melihat situasi yang terus memburuk di Gaza, Mamode menegaskan bahwa Inggris harus menanggapi serius potensi pelanggaran hukum humaniter internasional yang terjadi di sana. Ia meminta dunia internasional untuk tidak menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi. “Inggris perlu menanggapi serius prospek pelanggaran hukum humaniter internasional yang sangat parah di Gaza,” ujarnya.

Perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 antara Israel dan kelompok Hamas ini telah menyebabkan hampir 43.700 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Angka ini menunjukkan betapa tinggi harga kemanusiaan yang harus dibayar oleh warga sipil Gaza dalam konflik yang berlarut-larut ini.

Dalam wawancara tersebut, Mamode juga mengungkapkan keprihatinannya tentang minimnya perhatian dunia internasional terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Ia berharap masyarakat internasional, khususnya negara-negara besar seperti Inggris, akan lebih proaktif dalam menanggapi pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Gaza dan mendesak agar langkah-langkah diplomatik segera diambil untuk menghentikan kekerasan yang terus berlangsung.

admin 2

Related Posts

Pemerintah Kajian Kembali Pemberlakuan Ujian Nasional (UN), Mendikdasmen: Masih dalam Proses Pengkajian

Malang Kini – Wacana mengenai pemberlakuan kembali Ujian Nasional (UN) di Indonesia kini kembali mengemuka. Saat ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah melakukan kajian terkait hal tersebut. Meskipun…

Wanita Penipu Proyek Wali Kota Jakarta Timur Ditangkap, Korban Rugikan Miliaran Rupiah

Malang Kini – Seorang wanita bernama FD (inisial) kembali berurusan dengan pihak kepolisian setelah terlibat dalam kasus penipuan. Padahal, sebelumnya dia sudah pernah mendekam di balik jeruji besi dengan kasus…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Dokter Inggris Ungkap Penderitaan Warga Gaza, Sebut Penembakan Anak-Anak oleh Israel Sebagai Sasaran Tembak Jitu

  • By admin 2
  • November 14, 2024
  • 16 views
Dokter Inggris Ungkap Penderitaan Warga Gaza, Sebut Penembakan Anak-Anak oleh Israel Sebagai Sasaran Tembak Jitu

Pemerintah Kajian Kembali Pemberlakuan Ujian Nasional (UN), Mendikdasmen: Masih dalam Proses Pengkajian

  • By admin 2
  • November 14, 2024
  • 23 views
Pemerintah Kajian Kembali Pemberlakuan Ujian Nasional (UN), Mendikdasmen: Masih dalam Proses Pengkajian

Wanita Penipu Proyek Wali Kota Jakarta Timur Ditangkap, Korban Rugikan Miliaran Rupiah

  • By admin 2
  • November 14, 2024
  • 19 views
Wanita Penipu Proyek Wali Kota Jakarta Timur Ditangkap, Korban Rugikan Miliaran Rupiah

Polisi Tembak Mati Maling Curanmor Spesialis Bom Bondet di Pasuruan

  • By admin 2
  • November 14, 2024
  • 17 views
Polisi Tembak Mati Maling Curanmor Spesialis Bom Bondet di Pasuruan

Debat Panas Pilkada Sumut: Bobby Nasution Diserang Soal Jet Pribadi dan Gratifikasi

  • By admin 2
  • November 14, 2024
  • 20 views
Debat Panas Pilkada Sumut: Bobby Nasution Diserang Soal Jet Pribadi dan Gratifikasi

Mobil Ambulan: Penyelamat yang Selalu Siaga

  • By admin 2
  • November 9, 2024
  • 24 views
Mobil Ambulan: Penyelamat yang Selalu Siaga