Malang Kini – Wacana mengenai pemberlakuan kembali Ujian Nasional (UN) di Indonesia kini kembali mengemuka. Saat ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah melakukan kajian terkait hal tersebut. Meskipun wacana tersebut sudah mencuat, Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa saat ini pemberlakuan kembali UN masih sekadar rencana dan belum diputuskan.

Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa Kemendikdasmen saat ini masih berada dalam tahap kajian yang mendalam tentang UN. Dalam proses kajian tersebut, Kemendikdasmen melibatkan sejumlah ahli dan pakar pendidikan untuk memberikan masukan yang konstruktif. Selain itu, Kemendikdasmen berencana untuk mengundang para pakar pendidikan dalam waktu dekat untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai topik ini.

“Ujian Nasional masih dalam proses pengkajian, dan proses tersebut bahkan belum selesai. Kami berencana untuk mengundang para pakar pendidikan dalam beberapa minggu mendatang untuk berdiskusi mengenai hal ini,” kata Mu’ti saat mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta pada Rabu (13/11). Ia menekankan bahwa kajian yang dilakukan masih bersifat awal dan belum ada keputusan final terkait pemberlakuan kembali UN.

Selain mendengarkan pandangan para pakar pendidikan, Mu’ti juga menyampaikan bahwa Kemendikdasmen akan mengumpulkan informasi terkait tanggapan masyarakat tentang wacana pemberlakuan kembali UN. Hal ini menunjukkan bahwa pihaknya ingin memastikan kebijakan yang diambil nanti sejalan dengan aspirasi masyarakat dan kebutuhan pendidikan di Indonesia. “Kita juga ingin mengetahui bagaimana respon publik terhadap wacana pemberlakuan kembali UN,” ujarnya.

Mu’ti menambahkan, meskipun kajian terhadap wacana UN kembali diterapkan belum dimulai sepenuhnya, pihaknya sudah mulai mengamati berbagai pandangan dan opini yang berkembang di media. Ia menegaskan bahwa ini adalah bagian dari proses untuk mengumpulkan informasi sebelum akhirnya memutuskan apakah UN akan kembali diterapkan atau tidak.

Sebagaimana diketahui, selama ini UN telah menjadi bagian penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Namun, sejak tahun 2020, pelaksanaan UN sempat dihentikan sebagai dampak dari pandemi COVID-19, dan hal ini memunculkan berbagai pandangan pro dan kontra mengenai relevansi UN dalam sistem pendidikan. Beberapa pihak berpendapat bahwa UN dapat dijadikan alat ukur kualitas pendidikan secara nasional, sementara di sisi lain, ada yang menilai bahwa UN lebih mengutamakan nilai ujian ketimbang pengembangan kemampuan siswa secara menyeluruh.

Ke depan, Kemendikdasmen berjanji akan mengkaji berbagai aspek terkait pemberlakuan kembali UN, termasuk dampaknya terhadap siswa, guru, dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Meski begitu, hingga saat ini, pemberlakuan kembali UN masih dalam tahap pertimbangan, dan Kemendikdasmen berkomitmen untuk membuat keputusan yang paling tepat setelah melakukan kajian secara menyeluruh.

Dengan adanya diskusi dan kajian lebih lanjut yang melibatkan pakar pendidikan serta partisipasi publik, diharapkan keputusan yang diambil nanti akan mencerminkan kebutuhan pendidikan di Indonesia yang semakin berkembang dan berorientasi pada masa depan.